Bahkan pasangan yang paling bahagia pun bertengkar dan melewati saat-saat sulit, kata seorang psikolog.
Anda bisa sangat mencintai pasangan Anda dan pada saat yang sama merasa kesal, marah, atau kesal dengannya / kolase My, foto oleh depositphotos.com
Psikolog Amerika Mark Travers menyebutkan hal utama yang memb hubungan tetap k, dan menurutnya, hal itu bahkan lebih penting daripada cinta. Dalam seb artikel untuk CNBC Make It’s, spesialis ini menjelaskan bahwa setelah bertahun-tahun mempelajari pasangan, dia menyadari bahwa faktor sebenarnya yang memb pasangan tetap bersama adalah kompromi. Dan itu adalah kesimpulan yang terus didukung oleh penelitian.
“Para psikolog mendefinisikan cinta sebagai seb emosi. Seperti sememosi, cinta berflukti sebagai respons terhadap stres, tidur, kesehatan, dan sejumlah faktor lain yang memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Jadi, Anda bisa sangat mencintai pasangan Anda namun juga bisa merasa kesal, marah, atau frustrasi dengan mereka. Cinta tidak akan melindungi Anda dari konflik atau menyelesaikan perbedaan Anda,” katanya.
Menurutnya, bahkan pasangan yang paling bahagia pun berdebat dan melewati saat-saat sulit, tidak peduli seberapa besar cinta yang mereka miliki untuk satu sama lain. Bedanya, pasangan yang k tahu: cinta tidak menyelesaikan segalanya, tapi kompromi yang menyelesaikannya, tambah sang psikolog.
Pada saat yang sama, Travers menekankan bahwa kompromi hanya akan berhasil jika didasari oleh rasa “kita” yang k.
Baca juga:Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menggambarkan konflik mereka dengan kata “kami” (kami memutuskan, kami berbicara, kami menemukan solusi) merasa lebih terhubung dan p setelah perselisihan. Ketika kedpasangan melihat kompromi sebagai upaya bersama dan bukan sebagai seb kerugian, maka hal ini akan memperk ikatan mereka.
“Kompromi tidak selalu terlihat romantis. Kadang-kadang itu berarti setuju untuk menonton film yang tidak akan pernah Anda pilih sendiri. Di lain waktu, hal ini berarti mendengarkan pasangan yang sedang mencurahkan emosinya, menahan diri dari keinginan untuk segera menawarkan solusi. Dalam pernikahan saya sendiri, saya telah belajar bahwa hubungan jarang membutuhkan pengorbanan yang besar. Sebaliknya, Anda dapat memilih apakah Anda bersedia untuk bertemu pasangan Anda di tengah jalan,” ujar sang pakar.
Dia percaya bahwa hal yang paling penting adalah setiap orang didengar dan dihormati, dan tidak ada yang merasa harus “menang” atau “benar”. Ketika Anda terus-menerus mempertimbangkan kebutuhan satu sama lain, Anda membangun sesu yang jarang dicapai oleh cinta saja: keandalan.
Ingat, sebelumnya telah disebutkan 11 kebiasaan aneh dalam perilaku pria, yang secara diam-diam mengusir wanita.

